Senin, 08 Mei 2017

Karya Tulis Perkembangan dan Proses Pembuatan Film Animasi

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Animasi sudah diketahui dan disukai oleh banyak manusia sejak tahun 1900an. Film animasi telah digunakan sebagai media penghibur untuk seluruh manusia. Film animasi biasanya ditargetkan kepada anak-anak. Banyak anak-anak pulang dari sekolah dan langsung duduk di depan televisi untuk menyaksikan acara kartun yang ada. Warna-warna yang terang mencolok yang dimiliki karakter-karakter kartun menarik perhatian dan menghibur anak-anak. Mereka bisa mengembangkan imajinasi karena kartun itu tidak nyata, hanya berupa fantasi belaka. Mereka bisa membayangkan jadi superhero, melawan kejahatan, menyelesaikan kasus, terbang, punya kekuatan super dan menjadi apapun yang ada di imajinasinya hanya dengan menonton kartun kesayangannya. Sejenak mereka bisa hidup di alam imajinasi yang sulit mereka lakukan saat berada di dunia nyata. Mereka bisa lari dari kenyataan dan menikmati menjadi apapun yang mereka inginkan lewat tokoh kartun yang ditontonnya.
Animasi mulai berkembang sekitar abad ke-18 di Amerika. Pada saat itu teknik stopmotion animation banyak disenangi. Teknik ini menggunakan serangkaian gambardiam/frame yang dirangkai menjadi satu dan menimbulkan kesan seolah-olah gambartersebut bergerak. Teknik ini sangat sulit, membutuhkan waktu, juga biaya yang banyak.Karenauntuk menciptakan animasi selama satu dektik, kita membutuhkan sebanyak 12-24frame gambar diam. Bayangkan jika film animasi itu berdurasi satu jam bahkan lebih.J. Stuart Blackton mungkin adalah orang Amerika pertama yang menjadi pionir dalammenggunakan teknik stop motion animation. Beberapa film yang telah diciptakannyadengan menggunakan teknik ini adalah The Enchanted Drawing (1900).
Selanjutnya, setelah teknologi komputer berkembang, bermunculan animasi yang dibuatdengan teknologi komputer. Animasi itu macam-macam jenisnya. Ada yang 2 dimensi (2D) dan 3 dimensi (3D). Pada animasi 2D, figur animasi dibuat dan diedit di komputer denganmenggunakan 2D bitmap graphics atau 2D vector graphics. Sedangkan 3D lebih kompleks lagi karena menambahkan berbagai efek di dalamnya seperti efek percahayaan. Tokoh yang dianggap berjasa besar mengembangkan film animasi adalah Walt Disney. Walt Disney banyak menghasilkan karya fenomenali Mickey Mouse, Donald Duck, Pinokio,Putri Salju, dan lainnya. Walt Disney pulalah yang pertama membuat film animasibersuara.Yakni, film Mickey Mouse yang diputar perdana di Steamboat Willie di ColonyTheatre, New York pada 18 November 1928. Walt Disney juga menciptakan animasi berwarna pertama yakni, Flower and Trees yang diproduksi Silly Symphonies di tahun 1932. Atas dasar itulah penulis tertarik untuk menjelaskan perkembangan, ciri, proses dan dampak film animasi.


1.2. Perumusan Masalah
Dalam karya tulis ini penulis akan menjawab dan menjelaskan berbagai pertanyaan, yaitu:
1.      Apa yang dimaksud dengan animasi?
2.      Bagaimana sejarah film animasi?
3.      Apa saja jenis film animasi?
4.      Apa sejarah animasi?
5.      Bagaimana proses pembuatan animasi?

1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut:
1.      Mengetahui definisi dan jenis animasi
2.      Mengetahui sejarah dan pertumbuhan animasi
3.      Mengetahui proses pembuatannya animasi
4.      Sebagai salah satu profil lulusan siswa SMP Labschool Jakarta

1.4. Pembatasan Masalah
   Pada karya tulis ini, masalah yang akan dibahas dibatasi pada 1 topik, yaitu sejarah dan proses pembuatan animasi 2D.
                 



1.5. Teknik Pengumpulan Data  
   Metode penelitian yang digunakan di dalam karya tulis ini adalah metode kualitatif. Sebagian besar materi yang terdapat dalam Karya Tulis ini diambil dari internet dan buku.



















BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Animasi
    Animasi diambil dari bahasa latin, “anima” yang artinya jiwa, hidup, nyawa, dan semangat. Animasi adalah gambar 2 dimensi yang seolah-olah bergerak, karena kemampuan otak untuk selalu menyimpan/mengingat gambar sebelumnya (The Making of Animation, 2004). Animasi merupakan serangkaian gambar gerak cepat yang berlanjut terus-menerus (continuous) yang memiliki hubungan satu dengan lainnya. Pada dasarnya, animasi adalah beberapa rangkaian dari potongan-potongan gambar yang digerakkan sehingga terlihat hidup (Adinda & Adjie, 2011).
    Animasi dijelaskan sebagai seni dasar dalam mempelajari gerak suatu objek, gerakan merupakan pondasi utama agar suatu karakter terlihat nyata. Gerakan memiliki hubungan yang erat dalam pengaturan waktu dalam animasi (Maestri & Adindha, 2006).
Animasi dapat disimpulkan dari pengertian-pengertian yang sudah dijelaskan bahwa animasi merupakan suatu teknik dalam pembuatan karya audio visual yang berdasarkan terhadap pengaturan waktu dalam gambar. Gambar yang telah dirangkai dari beberapa potongan gambar yang bergerak sehingga terlihat nyata. Beberapa puluh tahun yang lalu, tujuan dibuatnya film animasi atau film kartun adalah sebagai tayangan hiburan untuk anak-anak.
    Seiring dengan perkembangan jaman dan beragamnya jenis hiburan, film kartun atau animasi berubah. Bukan hanya sebagai tayangan hiburan untuk anak, melainkan meluas menjadi konsumsi berbagai usia. 
Hal ini menyebabkan film kartun menjadi begitu variatif. Ada yang isi dan temanya untuk anak-anak dan segala usia, ada pula yang konten dan maknanya khusus diperuntukkan bagi konsumen usia dewasa. Oleh karena itulah, seluruh lembaga-lembaga film di berbagai negara memberlakukan sistem rating pada film animasi seperti film pada umumnya. 

2.2 Sejarah Film Animasi
 Stephen Cavalier membagi sejarah animasi dunia ke dalam lima babak besar yang masing-masing babak memiliki penandanya masing-masing yang ia sajikan secara kronologis. Lima babak tersebut dimulai sebelum tahun 1900 atau Pre-1900 (The origin of Animation). Ini adalah era animasi sebelum film dan kamera serta proyektor modern ditemukan. Dimulai sejak ditemukannya gambar sekuensial di dinding-dinding gua di masa pra sejarah, hingga penemuan dan eksperimentasi mainan optik dan beragam alat yang dipicu oleh publikasi paper oleh Peter Roger pada tahun 1824 berjudul; “The Persistence of Vision Regard to Moving Object”. Penemuan tersebut antara lain seperti Thaumatrope oleh seorang fisikawan asal Inggris, John Airton Paris tahun 1825, Phenakitoscope (1831) oleh Josept Plateau asal Belgia, Daedalum (1834) oleh William Horner asal Inggris yang kemudian dikembangkan oleh William F Lincoln menjadi Zoetrope pada tahun 1860, hingga penemuan praxinoscope di akhir abad 19 oleh Charles Emile Reyanud di Perancis tahun 1877. 
   Babak berikutnya dimulai tahun 1900 – 1927 (Film Animation: The Era of Experimentation). Ini adalah era awal cinema yang dimulai sejak tahun 1895 setelah Lumire Brothers memperkenalkan alat yang mereka sebut “Cinematographe” di Perancis. Eksperimentasi gerak dan teknik serta sinematrografi awal film animasi berlangsung di era ini. Era yang juga terkenal dengan “silent film era” berkembang dari Eropa hingga Amerika Serikat. Film animasi pertama dengan teknik stop frame dibuat oleh orang Inggris bernama Arthur Melbourne Cooper pada tahun 1899 berjudul; Matches: An Appeal, hingga animasi panjang pertama (feature animation) oleh Lotte Reiniger di Jerman berjudul “The Adventure of Prince Achmed”. Di Amerika, Walt Disney, Emili Cohl, hingga Thomas Edison termasuk generasi pertama yang mewarnai perkembangan film animasi di negaranya hingga mendunia. 
Babak ketiga tahun 1928 – 1957 (Film Animation: The Golden Age of Cartoon). Ini adalah era emas animasi kartun, baik pencapaian secara komersial, teknikal, maupun artistik. Era ini sering didentikkan dengan era Disney karena di era ini Disney mendominasi animasi dunia yang diawali dengan kesuksesan Steamboat Willie yang melambungkan karakter utamanya; Mickey Mouse. Hingga animasi panjang berwarna pertama di dunia yang monumental “Snow White and the Seven Dwarfs” yang dirilis tahun 1937. Namun di era ini juga bermunculan kreator dan animatior dengan karya-karya animasi-animasi kartun yang populer selain Walt Disney seperti James Stuart Blackton, Otto Mesmer, Pat Sullivan, Fleicher Brother, Lotte Reiniger, dll. Di era ini juga bermunculan animasi eksperimental khas Italia, Prancis, Rusia, Kanada, dsb. 
Babak ke empat tahun 1958 – 1985 (The Televison Age). Animasi era televisi dimulai sejak tahun 1958 ketika medium elektronik baru bernama televisi mulai menggeser dominasi layar lebar di bioskop sebagai medium baru untuk menikmati film animasi. Animasi hadir di rumah-rumah dan mulai diproduksi secara serial dan kontinyu. Selain serial animasi juga merambah iklan komersial di televisi. Di era ini, animasi jepang yang terkenal dengan anime mulai mendominasi dunia melalui serial animasi buatan mereka, yang mampu menyaingi dominasi Amerika Serikat dalam industri animasi dunia. 
Dan babak ke lima dimulai tahun 1986 – 2010 (The Digital Dawn). Di era ini, penemuan teknologi digital turut mempengaruhi perkembangan animasi secara luas dan dalam banyak aspek. Kemampuan teknologi digital yang mampu menghadirkan visual yang photo realistik menjadi kekuatan animasi era ini. Banyak hal terutama dari aspek produksi yang berubah dari era sebelumnya setelah kemunculan teknologi digital. Penanda besar era ini adalah dirilisnya animasi 3D panjang pertama Toy Story oleh studio Pixar pada tahun 1995. Setelah itu laju animasi digital tak terbendung hingga sekarang.



2.3 Jenis Film Animasi
Animasi telah berkembang sesuai dengan kemajuan teknologi yang ada sehingga muncul berbagai jenis animasi. Teknik yang digunakan untuk membuat animasi pun makin beragam (Djalle, 2007). Berikut adalah jenis-jenis film animasi yang sering diproduksi.
1.      Animasi 2D, jenis animasi yang lebih dikenal dengan film kartun pembuatannya menggunakan teknik animasi hand draw atau animasi sel, penggambaran langsung pada film atau secara digital. Contoh: Snow white and the seven dwarfs
2.      Animasi 3D, merupakan pengembangan dari animasi 2D yang muncul akibat teknologi yang sangat pesat. Animasi 3D cenderung terlihat lebih nyata daripada 2D. Contoh: Toy Story
3.      Animasi stop motion, merupakan jenis animasi yang merupakan potonganpotongan gambar yang disusun sehingga bergerak. Maka dapat disimpulkan bahwa jenis film animasi sekarang ini merupakan penggabungan antara jenis animasi terdahulu. Animasi berawal dari 2D yang telah berkembang menjadi 3D. Seperti Tugas Akhir ini yang mengarah pada penggabungan antara 2D dengan 3D memberikan teknik terbaru dalam teknik animasi. Contoh: Wallace and Gromit




2.4 Proses Pembuatan Film Animasi
Animasi punya banyak jenis dan teknik, tapi untuk kartul ini, penulis hanya akan membahas tahapan pembuatan animasi menggunakan Animation pipeline 2D yang di singkatkan.
         Ada 3 tahapan:
1.      Pra produksi
-    Storyboard
-    Desain karakter
-    Pembuatan Animatic
2.Produksi
-    Animating
-    Scanning, Tracing, Cleaning & Coloring.
3.Pasca Produksi
-    Compositing, Sound &Video Editing

2.4.1 Storyboarding
Storyboard membantu untuk menyelesaikan pengembangan alur cerita, dan merupakan tahap penting dari proses animasi. Hal ini terdiri dari gambar dalam bentuk komik strip, dan digunakan untuk kedua membantu memvisualisasikan animasi dan untuk mengkomunikasikan ide-ide jelas. Ini rincian adegan dan perubahan dalam animasi, sering disertai dengan catatan teks yang menjelaskan hal-hal yang terjadi di dalam adegan itu sendiri, seperti gerakan kamera.
Tidak hanya dapat storyboard sangat berguna ketika bekerja di lingkungan kelompok (sesuatu yang sangat umum dalam industri animasi,) tetapi mereka juga memberikan pengingat visual dari rencana semula, sesuatu yang dapat disebut kembali ke seluruh produksi.

Image result for storyboard
Gambar 2.4.1 Contoh Storyboard

2.4.2 Desain karakter
Lembar Model yang tepat diambil kelompok gambar yang menunjukkan semua ekspresi mungkin bahwa karakter dapat membuat, dan semua banyak pose yang berbeda bahwa mereka bisa mengadopsi.Lembaran-lembaran ini dibuat untuk kedua akurat mempertahankan detail karakter dan untuk menjaga desain karakter seragam sementara animator yang berbeda bekerja pada mereka di beberapa tembakan. Selama tahap ini desain karakter diselesaikan sehingga ketika produksi dimulai cetak biru mereka dapat dikirim ke departemen pemodelan yang bertanggung jawab untuk menciptakan model karakter akhir.
2.4.3 Pembuatan Animatic
Dalam rangka memberikan ide yang lebih baik dari gerak dan waktu urutan animasi yang kompleks dan adegan VFX-berat, departemen pra-visualisasi dalam studio VFX menciptakan disederhanakan mock-up yang disebut "animatics" sesaat setelah proses storyboard. Atau intinya Storyboard yang telah kita buat, kita scan dan diberi SFX untuk membuat rekayasa karya yang nanti akan dibuat. Ini membantu rencana Direktur bagaimana mereka akan pergi tentang pementasan urutan di atas, serta bagaimana efek visual akan diintegrasikan ke dalam tembakan akhir.
2.4.4 Animating
Proses Pembuatan Animasi 2DDisini sudah dimulai membuat gambar - gambar yang nantinya akan diproses untuk digerakkan. Pada awalnya, tim akan membuat keyframe atau Gambar gerakan kunci.



Gambar 2.4.4 Contoh Keyframe
Proses Pembuatan Animasi 2DKemudian gambar gerakan ini disempurnakan gerakannya dengan membuat inBetween. Gambar akan bisa digerakkan dengan sempurna dengan inBetween.



Gambar 2.4.4 Contoh inBetween
2.3.5 Scanning, Tracing, Cleaning dan Coloring
Bersamaan dengan pembuatan gambar bergerak, juga dibuat gambar Background dan tambahan lainnya. Semua gambar yang telah dibuat discan untuk nanti diproses didalam komputer, tapi proses scanning ini sekarang sudah jarang dilakuakan karena pembuatan gambar langsung di komputer menggunakan pentab/touchscreen dan lebih efisien. Setelah gambar discan, kemudian Tracing dan dibersihkan dari noda pencil supaya gambar jelas dan mempermudah proses coloring.  Gambar yang sudah di Trace, diberi warna untuk memberi kesan menarik dan enak dilihat. 
2.4.6 Compositing, Sound & Video Editing.
Dalam proses Compositing, semua elemen gambar yang dibuat disatukan disini untuk digerakkan dan penyesuaian elemen lain seperti waktu, gerakan,dll. 1 hasil compositing berupa 1 cut atau 1 scene, yang antara Scene 1 dengan lainnya akan digabungkan pada proses final. Di bagian ini tim akan memilih dan merakit rekaman suara dalam persiapan untuk campuran suara akhir, memastikan lip sync dan menambahkan semua efek suara yang diperlukan untuk film final. Dan ini proses akhir pembuatan animasi. Semua hasil compositing dan sound editing digabung yang nantinya akan membentuk 1 film. Penyesuaian yang paling penting dalam proses ini, mulai dari durasi, dubbing, transisi dan lain sebagainya.

















BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Animasi merupakan suatu teknik dalam pembuatan karya audio visual yang berdasarkan terhadap pengaturan waktu dalam gambar. Gambar yang telah dirangkai dari beberapa potongan gambar yang bergerak sehingga terlihat nyata. Animasi punya tiga jenis, animasi 2D, animasi 3D dan animasi Stop motion.
Sejarah animasi dibagi memjadi lima babak besar oleh Stephen Cavalier yang masing-masing babak ia sajikan secara kronologis. 1900 atau Pre-1900 (The origin of Animation), era animasi sebelum film dan kamera ditemukan. Dimulai sejak ditemukannya gambar sekuensial di dinding-dinding gua di masa pra sejarah, hingga penemuan dan eksperimentasi mainan optik dan beragam alat yang dipicu oleh publikasi paper oleh Peter Roger pada tahun 1824. Babak berikutnya dimulai dari tahun 1900 – 1927 (Film Animation: The Era of Experimentation), era awal cinema yang dimulai sejak tahun 1895 setelah diperkenalkan alat yang disebut “Cinematographe” di Perancis. Eksperimentasi gerak dan teknik serta sinematrografi awal film animasi berlangsung di era ini.
Babak ketiga tahun 1928 – 1957 (Film Animation: The Golden Age of Cartoon), era emas animasi kartun. Disney mendominasi animasi dunia yang diawali dengan kesuksesan Steamboat Willie yang melambungkan karakter utamanya; Mickey Mouse.
Babak ke empat tahun 1958 – 1985 (The Televison Age). ketika medium elektronik bernama televisi mulai menggeser dominasi layar lebar di bioskop sebagai medium untuk menikmati film animasi.  Dan babak ke lima dimulai tahun 1986 – 2010 (The Digital Dawn), penemuan teknologi digital turut mempengaruhi perkembangan animasi secara luas. Penanda besar era ini adalah dirilisnya animasi 3D panjang pertama Toy Story oleh studio Pixar. Setelah itu laju animasi digital tak terbendung hingga sekarang.
  Proses pembuatan animasi melalui Tiga tahap yaitu Pra Produksi, Produksi dan Pasca produksi yang terdiri dari: Storyboarding, Desain karakter, Animatic, Animating, Scanning, Tracing, Cleaning, Compositing, Sound &Video Editing.

3.2. Saran
Untuk pembaca yang suka menonton film animasi dan ingin menggambar atau membuat animasi sendiri, bisa dimulai dari sekarang. Kita sudah di masa modern, semua orang bisa membuatnya. Ambil kertas dan pensil dan pembaca sudah satu langkah lebih dekat untuk membuat sesuatu seperti film kartun yang disukai. Jika pembaca benar-benar ingin membuat animasi sendiri, ada banyak alat dan aplikasi untuk membantu dan harganya terjankau. Kartul ini hanya membahas tentang hal-hal yang dasar, jadi jika pembaca ingin tahu lebih banyak, belajarlah. Penulis menyarankan untuk membeli Animators survival kit oleh Richard Williams jika ingin tahu lebih banyak tentang animasi. Sudah ada banyak animator yang kenal atau menggunakan buku itu.
Saran untuk penulis adalah mengenai masih banyaknya hal yang bisa ditulis tentang animasi. Kartul ini baru membahas proses pembuatan animasi 2D dan bisa membahas tentang animasi 3D dan stop motion. Juga bisa ditambah membahas tentang 12 principles of animation . Juga bisa membahas tentang teknik-teknit pembuatan animasi yang lain dan alat-alat dan aplikasi yang bisa membantu. Dan juga bisa ditambah membahas tentang bagaimana animasi menyebar ke seluruh dunia dan bagaimana film animasi mempengaruh anak-anak.