BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Animasi
sudah diketahui dan disukai oleh banyak manusia sejak tahun 1900an. Film animasi
telah digunakan sebagai media penghibur untuk seluruh manusia. Film animasi
biasanya ditargetkan kepada anak-anak. Banyak anak-anak pulang dari sekolah dan
langsung duduk di depan televisi untuk menyaksikan acara kartun yang ada.
Warna-warna yang terang mencolok yang dimiliki karakter-karakter kartun menarik
perhatian dan menghibur anak-anak. Mereka bisa mengembangkan imajinasi karena
kartun itu tidak nyata, hanya berupa
fantasi belaka. Mereka bisa membayangkan jadi superhero, melawan kejahatan,
menyelesaikan kasus, terbang, punya kekuatan super dan menjadi apapun yang ada
di imajinasinya hanya dengan menonton kartun kesayangannya. Sejenak mereka bisa
hidup di alam imajinasi yang sulit mereka lakukan saat berada di dunia nyata.
Mereka bisa lari dari kenyataan dan menikmati menjadi apapun yang mereka
inginkan lewat tokoh kartun yang ditontonnya.
Animasi
mulai berkembang sekitar abad ke-18 di Amerika. Pada saat itu teknik stopmotion
animation banyak disenangi. Teknik ini menggunakan serangkaian gambardiam/frame
yang dirangkai menjadi satu dan menimbulkan kesan seolah-olah gambartersebut
bergerak. Teknik ini sangat sulit, membutuhkan waktu, juga biaya yang
banyak.Karenauntuk menciptakan animasi selama satu dektik, kita membutuhkan
sebanyak 12-24frame gambar diam. Bayangkan jika film animasi itu berdurasi satu
jam bahkan lebih.J. Stuart Blackton mungkin adalah orang Amerika pertama yang
menjadi pionir dalammenggunakan teknik stop
motion animation. Beberapa film yang telah diciptakannyadengan menggunakan
teknik ini adalah The Enchanted Drawing
(1900).
Selanjutnya,
setelah teknologi komputer berkembang, bermunculan animasi yang dibuatdengan
teknologi komputer. Animasi itu macam-macam jenisnya. Ada yang 2 dimensi (2D) dan
3 dimensi (3D). Pada animasi 2D, figur animasi dibuat dan diedit di komputer
denganmenggunakan 2D bitmap graphics
atau 2D vector graphics. Sedangkan 3D
lebih kompleks lagi karena menambahkan berbagai efek di dalamnya seperti efek
percahayaan. Tokoh yang dianggap
berjasa besar mengembangkan film animasi adalah Walt Disney. Walt Disney banyak
menghasilkan karya fenomenali Mickey Mouse, Donald Duck, Pinokio,Putri Salju,
dan lainnya. Walt Disney pulalah yang pertama membuat film
animasibersuara.Yakni, film Mickey Mouse yang diputar perdana di Steamboat Willie di ColonyTheatre, New York pada
18 November 1928. Walt Disney juga menciptakan animasi berwarna pertama yakni, Flower and Trees yang diproduksi Silly Symphonies di tahun 1932. Atas dasar itulah penulis tertarik untuk menjelaskan
perkembangan, ciri, proses dan dampak film animasi.
1.2. Perumusan Masalah
Dalam
karya tulis ini penulis akan menjawab dan menjelaskan berbagai pertanyaan,
yaitu:
1.
Apa yang
dimaksud dengan animasi?
2.
Bagaimana
sejarah film animasi?
3.
Apa saja jenis film
animasi?
4.
Apa sejarah animasi?
5.
Bagaimana proses
pembuatan animasi?
1.3. Tujuan
Penulisan
Tujuan
penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut:
1.
Mengetahui definisi
dan jenis animasi
2.
Mengetahui sejarah
dan pertumbuhan animasi
3.
Mengetahui proses
pembuatannya animasi
4.
Sebagai salah
satu profil lulusan siswa SMP Labschool Jakarta
1.4. Pembatasan
Masalah
Pada karya tulis ini, masalah yang akan
dibahas dibatasi pada 1 topik, yaitu sejarah dan proses pembuatan animasi 2D.
1.5. Teknik
Pengumpulan Data
Metode penelitian yang digunakan di dalam
karya tulis ini adalah metode kualitatif. Sebagian besar materi yang terdapat
dalam Karya Tulis ini diambil dari internet dan buku.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Definisi Animasi
Animasi diambil dari
bahasa latin, “anima” yang artinya
jiwa, hidup, nyawa, dan semangat. Animasi adalah gambar 2 dimensi yang
seolah-olah bergerak, karena kemampuan otak untuk selalu menyimpan/mengingat
gambar sebelumnya (The
Making of Animation, 2004). Animasi merupakan serangkaian
gambar gerak cepat yang berlanjut terus-menerus (continuous) yang memiliki hubungan satu dengan lainnya. Pada
dasarnya, animasi adalah beberapa rangkaian dari potongan-potongan gambar yang
digerakkan sehingga terlihat hidup
(Adinda & Adjie, 2011).
Animasi dijelaskan
sebagai seni dasar dalam mempelajari gerak suatu objek, gerakan merupakan
pondasi utama agar suatu karakter terlihat nyata. Gerakan memiliki hubungan
yang erat dalam pengaturan waktu dalam animasi (Maestri & Adindha, 2006).
Animasi dapat disimpulkan dari pengertian-pengertian
yang sudah dijelaskan bahwa animasi merupakan suatu teknik dalam pembuatan
karya audio visual yang berdasarkan terhadap pengaturan waktu dalam gambar.
Gambar yang telah dirangkai dari beberapa potongan gambar yang bergerak sehingga
terlihat nyata. Beberapa puluh tahun yang lalu, tujuan dibuatnya film animasi
atau film kartun adalah sebagai tayangan hiburan untuk anak-anak.
Seiring
dengan perkembangan jaman dan beragamnya jenis hiburan, film kartun atau
animasi berubah. Bukan hanya sebagai tayangan hiburan untuk anak, melainkan
meluas menjadi konsumsi berbagai usia.
Hal ini menyebabkan film kartun menjadi begitu variatif. Ada yang isi dan temanya untuk anak-anak dan segala usia, ada pula yang konten dan maknanya khusus diperuntukkan bagi konsumen usia dewasa. Oleh karena itulah, seluruh lembaga-lembaga film di berbagai negara memberlakukan sistem rating pada film animasi seperti film pada umumnya.
Hal ini menyebabkan film kartun menjadi begitu variatif. Ada yang isi dan temanya untuk anak-anak dan segala usia, ada pula yang konten dan maknanya khusus diperuntukkan bagi konsumen usia dewasa. Oleh karena itulah, seluruh lembaga-lembaga film di berbagai negara memberlakukan sistem rating pada film animasi seperti film pada umumnya.
2.2
Sejarah Film Animasi
Stephen
Cavalier membagi sejarah animasi dunia ke dalam lima babak besar yang
masing-masing babak memiliki penandanya masing-masing yang ia sajikan secara
kronologis. Lima babak tersebut dimulai sebelum tahun 1900 atau Pre-1900 (The origin of Animation). Ini adalah era
animasi sebelum film dan kamera serta proyektor modern ditemukan. Dimulai sejak
ditemukannya gambar sekuensial di dinding-dinding gua di masa pra sejarah,
hingga penemuan dan eksperimentasi mainan optik dan beragam alat yang dipicu
oleh publikasi paper oleh Peter Roger pada tahun 1824 berjudul; “The Persistence of Vision Regard to Moving
Object”. Penemuan tersebut antara lain seperti Thaumatrope oleh seorang fisikawan asal Inggris, John Airton Paris
tahun 1825, Phenakitoscope (1831)
oleh Josept Plateau asal Belgia, Daedalum
(1834) oleh William Horner asal Inggris yang kemudian dikembangkan oleh William
F Lincoln menjadi Zoetrope pada tahun
1860, hingga penemuan praxinoscope di
akhir abad 19 oleh Charles Emile Reyanud di Perancis tahun 1877.
Babak
berikutnya dimulai tahun 1900 – 1927 (Film
Animation: The Era of Experimentation). Ini adalah era awal cinema yang
dimulai sejak tahun 1895 setelah Lumire Brothers memperkenalkan alat yang
mereka sebut “Cinematographe” di Perancis. Eksperimentasi gerak dan teknik
serta sinematrografi awal film animasi berlangsung di era ini. Era yang juga
terkenal dengan “silent film era” berkembang dari Eropa hingga Amerika
Serikat. Film animasi pertama dengan teknik stop frame dibuat oleh orang
Inggris bernama Arthur Melbourne Cooper pada tahun 1899 berjudul; Matches: An Appeal, hingga animasi
panjang pertama (feature animation) oleh Lotte Reiniger di Jerman
berjudul “The Adventure of
Prince Achmed”. Di Amerika, Walt Disney, Emili Cohl, hingga Thomas
Edison termasuk generasi pertama yang mewarnai perkembangan film animasi di
negaranya hingga mendunia.
Babak ketiga tahun 1928 – 1957 (Film Animation: The Golden Age of Cartoon).
Ini adalah era emas animasi kartun, baik pencapaian secara komersial, teknikal,
maupun artistik. Era ini sering didentikkan dengan era Disney karena di era ini
Disney mendominasi animasi dunia yang diawali dengan kesuksesan Steamboat
Willie yang melambungkan karakter utamanya; Mickey Mouse. Hingga animasi
panjang berwarna pertama di dunia yang monumental “Snow White and the Seven Dwarfs” yang dirilis tahun 1937.
Namun di era ini juga bermunculan kreator dan animatior dengan karya-karya
animasi-animasi kartun yang populer selain Walt Disney seperti James Stuart
Blackton, Otto Mesmer, Pat Sullivan, Fleicher Brother, Lotte Reiniger, dll. Di
era ini juga bermunculan animasi eksperimental khas Italia, Prancis, Rusia,
Kanada, dsb.
Babak ke empat tahun 1958 – 1985 (The Televison Age). Animasi era televisi
dimulai sejak tahun 1958 ketika medium elektronik baru bernama televisi mulai
menggeser dominasi layar lebar di bioskop sebagai medium baru untuk menikmati
film animasi. Animasi hadir di rumah-rumah dan mulai diproduksi secara serial
dan kontinyu. Selain serial animasi juga merambah iklan komersial di televisi.
Di era ini, animasi jepang yang terkenal dengan anime mulai
mendominasi dunia melalui serial animasi buatan mereka, yang mampu menyaingi
dominasi Amerika Serikat dalam industri animasi dunia.
Dan babak ke lima dimulai tahun 1986 – 2010 (The Digital Dawn). Di era ini, penemuan
teknologi digital turut mempengaruhi perkembangan animasi secara luas dan dalam
banyak aspek. Kemampuan teknologi digital yang mampu menghadirkan visual yang
photo realistik menjadi kekuatan animasi era ini. Banyak hal terutama dari
aspek produksi yang berubah dari era sebelumnya setelah kemunculan teknologi
digital. Penanda besar era ini adalah dirilisnya animasi 3D panjang
pertama Toy Story oleh
studio Pixar pada tahun 1995. Setelah itu laju animasi digital tak terbendung
hingga sekarang.
2.3
Jenis Film Animasi
Animasi telah berkembang sesuai dengan kemajuan
teknologi yang ada sehingga muncul berbagai jenis animasi. Teknik yang
digunakan untuk membuat animasi pun makin beragam (Djalle, 2007).
Berikut adalah jenis-jenis film animasi yang sering diproduksi.
1. Animasi
2D, jenis animasi yang lebih dikenal dengan film kartun pembuatannya
menggunakan teknik animasi hand draw
atau animasi sel, penggambaran langsung pada film atau secara digital. Contoh: Snow white and the seven dwarfs
2. Animasi
3D, merupakan pengembangan dari animasi 2D yang muncul akibat teknologi yang
sangat pesat. Animasi 3D cenderung terlihat lebih nyata daripada 2D. Contoh: Toy Story
3. Animasi
stop motion, merupakan jenis animasi
yang merupakan potonganpotongan gambar yang disusun sehingga bergerak. Maka
dapat disimpulkan bahwa jenis film animasi sekarang ini merupakan penggabungan
antara jenis animasi terdahulu. Animasi berawal dari 2D yang telah berkembang
menjadi 3D. Seperti Tugas Akhir ini yang mengarah pada penggabungan antara 2D
dengan 3D memberikan teknik terbaru dalam teknik animasi. Contoh: Wallace and Gromit
2.4
Proses Pembuatan Film Animasi
Animasi punya banyak jenis dan teknik, tapi untuk
kartul ini, penulis hanya akan membahas tahapan pembuatan animasi menggunakan Animation pipeline 2D yang di singkatkan.
Ada 3 tahapan:
1. Pra
produksi
- Storyboard
- Desain
karakter
- Pembuatan
Animatic
2.Produksi
- Animating
- Scanning, Tracing, Cleaning & Coloring.
3.Pasca
Produksi
- Compositing, Sound &Video
Editing
2.4.1
Storyboarding
Storyboard membantu untuk menyelesaikan pengembangan
alur cerita, dan merupakan tahap penting dari proses animasi. Hal ini terdiri
dari gambar dalam bentuk komik strip, dan digunakan untuk kedua membantu memvisualisasikan
animasi dan untuk mengkomunikasikan ide-ide jelas. Ini rincian adegan dan
perubahan dalam animasi, sering disertai dengan catatan teks yang menjelaskan
hal-hal yang terjadi di dalam adegan itu sendiri, seperti gerakan kamera.
Tidak hanya dapat storyboard sangat berguna ketika bekerja di lingkungan kelompok (sesuatu yang sangat umum dalam industri animasi,) tetapi mereka juga memberikan pengingat visual dari rencana semula, sesuatu yang dapat disebut kembali ke seluruh produksi.
Tidak hanya dapat storyboard sangat berguna ketika bekerja di lingkungan kelompok (sesuatu yang sangat umum dalam industri animasi,) tetapi mereka juga memberikan pengingat visual dari rencana semula, sesuatu yang dapat disebut kembali ke seluruh produksi.
Gambar
2.4.1 Contoh Storyboard
2.4.2
Desain karakter
Lembar Model yang tepat diambil kelompok
gambar yang menunjukkan semua ekspresi mungkin bahwa karakter dapat membuat,
dan semua banyak pose yang berbeda bahwa mereka bisa
mengadopsi.Lembaran-lembaran ini dibuat untuk kedua akurat mempertahankan
detail karakter dan untuk menjaga desain karakter seragam sementara animator
yang berbeda bekerja pada mereka di beberapa tembakan. Selama tahap ini desain
karakter diselesaikan sehingga ketika produksi dimulai cetak biru mereka dapat
dikirim ke departemen pemodelan yang bertanggung jawab untuk menciptakan model
karakter akhir.
2.4.3 Pembuatan
Animatic
Dalam rangka memberikan ide yang lebih
baik dari gerak dan waktu urutan animasi yang kompleks dan adegan VFX-berat,
departemen pra-visualisasi dalam studio VFX menciptakan disederhanakan mock-up
yang disebut "animatics" sesaat setelah proses storyboard. Atau
intinya Storyboard yang telah kita buat, kita scan dan diberi SFX untuk membuat
rekayasa karya yang nanti akan dibuat. Ini membantu rencana Direktur bagaimana
mereka akan pergi tentang pementasan urutan di atas, serta bagaimana efek
visual akan diintegrasikan ke dalam tembakan akhir.
2.4.4 Animating
Disini
sudah dimulai membuat gambar - gambar yang nantinya akan diproses untuk
digerakkan. Pada awalnya, tim akan membuat keyframe atau Gambar gerakan kunci.
Gambar 2.4.4 Contoh
Keyframe
Kemudian
gambar gerakan ini disempurnakan gerakannya dengan membuat inBetween. Gambar
akan bisa digerakkan dengan sempurna dengan inBetween.
Gambar 2.4.4 Contoh
inBetween
2.3.5 Scanning, Tracing, Cleaning dan Coloring
Bersamaan dengan
pembuatan gambar bergerak, juga dibuat gambar Background dan tambahan lainnya. Semua gambar yang telah dibuat discan untuk nanti diproses didalam
komputer, tapi proses scanning ini sekarang sudah jarang dilakuakan karena
pembuatan gambar langsung di komputer menggunakan pentab/touchscreen dan lebih efisien. Setelah gambar discan, kemudian Tracing dan dibersihkan dari noda pencil supaya gambar jelas dan
mempermudah proses coloring. Gambar yang
sudah di Trace, diberi warna untuk
memberi kesan menarik dan enak dilihat.
2.4.6
Compositing, Sound & Video Editing.
Dalam proses Compositing, semua elemen gambar yang dibuat disatukan disini untuk
digerakkan dan penyesuaian elemen lain seperti waktu, gerakan,dll. 1 hasil compositing berupa 1 cut atau 1 scene, yang antara Scene
1 dengan lainnya akan digabungkan pada proses final. Di bagian ini tim akan
memilih dan merakit rekaman suara dalam persiapan untuk campuran suara akhir,
memastikan lip sync dan menambahkan
semua efek suara yang diperlukan untuk film final. Dan ini proses akhir
pembuatan animasi. Semua hasil compositing
dan sound editing digabung yang nantinya
akan membentuk 1 film. Penyesuaian yang paling penting dalam proses ini, mulai
dari durasi, dubbing, transisi dan
lain sebagainya.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Animasi merupakan suatu teknik dalam pembuatan karya
audio visual yang berdasarkan terhadap pengaturan waktu dalam gambar. Gambar
yang telah dirangkai dari beberapa potongan gambar yang bergerak sehingga
terlihat nyata. Animasi punya tiga jenis, animasi 2D, animasi 3D dan animasi Stop motion.
Sejarah animasi dibagi memjadi lima
babak besar oleh Stephen Cavalier yang masing-masing
babak ia sajikan secara kronologis. 1900 atau Pre-1900 (The origin of Animation), era animasi
sebelum film dan kamera ditemukan. Dimulai sejak ditemukannya gambar sekuensial
di dinding-dinding gua di masa pra sejarah, hingga penemuan dan eksperimentasi
mainan optik dan beragam alat yang dipicu oleh publikasi paper oleh Peter
Roger pada tahun 1824. Babak berikutnya dimulai dari tahun 1900 –
1927 (Film Animation: The Era of
Experimentation), era awal cinema yang dimulai sejak tahun 1895 setelah diperkenalkan
alat yang disebut “Cinematographe” di Perancis. Eksperimentasi gerak dan teknik
serta sinematrografi awal film animasi berlangsung di era ini.
Babak ketiga tahun 1928 – 1957 (Film Animation: The Golden Age of Cartoon),
era emas animasi kartun. Disney mendominasi animasi dunia yang diawali dengan
kesuksesan Steamboat Willie yang melambungkan karakter utamanya; Mickey Mouse.
Babak ke empat tahun 1958 – 1985 (The Televison Age). ketika medium
elektronik bernama televisi mulai menggeser dominasi layar lebar di bioskop
sebagai medium untuk menikmati film animasi. Dan babak ke lima dimulai tahun 1986 – 2010 (The Digital Dawn), penemuan teknologi
digital turut mempengaruhi perkembangan animasi secara luas. Penanda besar era
ini adalah dirilisnya animasi 3D panjang pertama Toy Story oleh studio Pixar. Setelah itu laju animasi digital
tak terbendung hingga sekarang.
Proses pembuatan animasi melalui Tiga tahap yaitu Pra Produksi, Produksi
dan Pasca produksi yang terdiri dari: Storyboarding, Desain karakter, Animatic,
Animating, Scanning,
Tracing, Cleaning, Compositing, Sound &Video Editing.
3.2.
Saran
Untuk pembaca yang suka menonton film animasi dan
ingin menggambar atau membuat animasi sendiri, bisa dimulai dari sekarang. Kita
sudah di masa modern, semua orang bisa membuatnya. Ambil kertas dan pensil dan pembaca
sudah satu langkah lebih dekat untuk membuat sesuatu seperti film kartun yang disukai.
Jika pembaca benar-benar ingin membuat animasi sendiri, ada banyak alat dan
aplikasi untuk membantu dan harganya terjankau. Kartul ini hanya membahas
tentang hal-hal yang dasar, jadi jika pembaca ingin tahu lebih banyak,
belajarlah. Penulis menyarankan untuk membeli Animators survival kit oleh Richard Williams jika ingin tahu lebih
banyak tentang animasi. Sudah ada banyak animator yang kenal atau menggunakan
buku itu.
Saran untuk penulis adalah mengenai masih banyaknya
hal yang bisa ditulis tentang animasi. Kartul ini baru membahas proses
pembuatan animasi 2D dan bisa membahas tentang animasi 3D dan stop motion. Juga
bisa ditambah membahas tentang 12
principles of animation . Juga bisa membahas tentang teknik-teknit
pembuatan animasi yang lain dan alat-alat dan aplikasi yang bisa membantu. Dan
juga bisa ditambah membahas tentang bagaimana animasi menyebar ke seluruh dunia
dan bagaimana film animasi mempengaruh anak-anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar